google translate

pengunjung ane

buku tamu


ShoutMix chat widget

Waktu Shalat

al qur'an

Dapatkan Scriptnya di "kang jured".Anda bisa menggunakan navigasi berdasarkan surat yang telah disediakan dibawah ini:
 

Blognya Santri

Blog Archive

hari/tanggal

Tukeran Link Yuk



Powered By Blogger

Penyelenggara

Penyelenggara





Nama Allah

Nama Allah
Ahlan Wa Sahlan Biquduumikum

Jamiyatul Khuthoba…Senjata Santri Bicara

Diposting oleh Blog Rimat Cahya On 7:46 AM

Capeknya jadi santri,dari mulai bangun tidur sudah dikejar-kejar oleh kesibukan harian.Aktifitas-aktifitasnya pun pada dasarnya sama.Bayangkan saja setiap selesai shalat baca qur’an,saat ngaji baca kitab kuning, sekolah baca buku,mencari berita baca Koran,dan terus baca baca.Tapi tanpa baca sesuatu kita tidak akan mengetahui sesuatu,karena jendela dunia itu ada pada bacaan.

Kadang-kadang bosan juga,tapi kalau kita pintar pasti kita mencari celah supaya rasa bosan bias dikeluarkan dari pikiran kita.Contohnya saja mencari ekstrakulikuler,hal ini juga pasti diterapkan disekolah-sekolah lainnya.Tapi,ada ekstrakulikuler yang special buat para anak santri…di La Tansa ekskul itu di namakan Jamiyatul Khutoba (JMH) atau di pondok lain disebut juga Tadribul Khitoba.Ekskul ini dikhususkan buat santri yang ingin mahir dalam berbicara (ceramah/pidato).

Banyak orang yang ketika ia ingin bicara tiba – tiba ragu,,deg – deg an dan lain sebagainya.Padahal semua konsep telah ia persiapkan … dari mulai naskah (teks) persiapan..Pemikiran yang matang..Latihan raut muka,dan aaakh…Pokoknya semuanya dech…Bayangin!Gimana kalau kita yang mengalami kejadian kayak gitu…Ketika salah seorang guru atau siapa pun menyuruh kita buat pidato di depan orang atau siswa banyak…satu sekolah misalnya…tiba-tiba kita deg - deg an,,semua konsep yang udah di siapin semaleman buyar kabueh.. Waduwwh,,Bisa – bisa kita nge-down berat….Malu githuuu…

Kalau kita lihat… seorang santri atau ustadz kayak KH.Jujun Junaedi udah ada di atas mimbar buat ceramah..kayaknya lantaaang banget cara bicaranya..yang dibicarainnya juga nyambung..Gak keluar dari isi persoalan yang ia bicarakan..Bahkan sempet-sempetnya dia ngelawak sama semua jemaah nya..Padahal dia bukan personil “SOS” yang udah lolos seleksi kontes API (Audisi Pelawak TPI)..

Para Pejabat Petinggi Negara…Kalau udah ngomong,mau berapa pun kamera yang ada di depannya ga kelihatan gugup…malah kelihatah nya “PD”,,semua omongannya menunjukkan bahwa apa yang ia omongkan itu adalah “yes,I’m sure with that”.....Kok bisa yach???

Nah…sikap gugup yang kayak gitu tuch bias diatasi,….

Mau tahu cara ngatasi demam panggung kalo mau ngomong????
Untuk bisa berbicara memberikan taushiyah – taushiyah anda cukup menguasai :

1. Situasi…….Maksudnya,,kita harus tahu dulu buat apa kita berbicara ceramah/pidato.Kalau orang – orang nyuruh kita pidato tentang hari raya,yang diomongin juga harus tentang hari raya,,jangan malah ngomong tentang Nikahan…khan ga jebo…Bisa – bisa ntar penonton malah bengong,nggak connect,bahkan nganggap kita gillla kaleee…..

2. Kondisi….Maksudnya,,kondisi (waktu) kita berpidato itu malam atau siang,,tempatnya sempit apa luas,,kalau sempit rame biasanya khan orang gerah tuh sama lingkungan sekitar..trus kalo malem juga orang orang biasanya khan mulai ngantuk…Buat ngusir kantuk mereka and focus ke kita gimana caranya…?Bisa aja khan kamu lagi ngomong tiba-tiba kamu selingi dengan lagu yang nyambung dengan apa yang kamu bicara in…atau kamu bikin sesuatu yang “waah….” Dimata mereka…kayak sulap atau apa pun,Metode ini biasa digunakan sama seorang Da’I Kondang yang dikenal dengan nama : “Koko Lim,,”Kalau kaki kamu gemetaran,,kamu bisa berjalan mondar –mandir diatas panggung..atau bahkan kamu bisa aja jalan ke barisan lai-laki atau ke barisan perempuan kalau disana ada dua firqoh…Tapi kalau cuman ada satu firqoh (pria dan wanita dicampur) maka kamu bisa jalan diantara mereka,sambil menunjuk mereka buat nge-tes atau sekedar resting….Kuasai kondisi dan keadaan sekitar kamu ,jangan sampai keadaan sekitar yang menguasai kondisi kamu..!!

3. Toleransi…..Maksudnya kita harus tahu akan toleransi waktu yang diberikan buat kita bicara.Kalau diberikan waktu bicara hanya 10 menit…maka dari awal persiapan kita harus ngerangkum semua yang ingin kita sampaikan menjadi satu 10 menit. Nah….disinilah pentingnya diadakan I’dad atau persiapan berupa tulisan…!Persiapan kayak gini juga berfungsi supaya kita nggak tiba-tiba kaget dengan apa – apa yang mau kita omonggin.Khan percuma kalau kita dirumah persiapan pidato buat satu jam..tiba-tiba kita dikasih tahu kala waktu bicaranya cuman 10 menit…Kondisi singkat kayak gini juga biasanya ada kalau kita mau ikutan lomba Konted Da’wak Islami yang biasa diselenggarakan di TV…dalam waktu satu menit kita harus bisa menyampaikan materi dengan singkat,padat,jelas lengkap dengan pembukaan,isi dan penutupannya…Wahhh,tentunya untuk melakukan itu semua kita harus menguasai dulu konsep-konsep bahan pembicaraan yang kita inginkan.

Tapi kalau Waktu yang diberikan untuk berbicara banyak..misalnya Aa Gym,Kalau dulu dia sering ceramah di masjid Istiqlal lama buangetz…kadang sampai 2 jam,,,baru disana kita bebas menggunakan waktu semaksimal mungkin…bahkan kalau pun bahan pembicaraan kita udah hamper mentok .. dari pada bingung gak ada bahan pembicaraan lagi,,sah – sah aja kalau disela-sela pembicaraan kita berkomunikasi dengan para audien (penontong) atau para penyimak….yach…hitung – hitung menghilangkan ke “boring-an” mereka juga….penontong juga khan manusia,bukan kambing conge yang harus ngedengerin kita sampai akhir pembicaraan….!

4. Pandangan…..Pandangan kata lainnya adalah tatapan…!Setiap kita menatap audiens kita harus tunjukkan mimik (raut muka) dengan pandangan yang sesuai dengan teks yang lagi di omongin..Kalau kita ada di bahasan yang sedih-sedih,,jangan nunjukin wajah ceria…apa lagi sampai ketawa cekakak an.Menatap penonton pun harus sampai ke matanya….misalnya kita menatap sama seorang bapak,yang ditatap harus matanya…jangan sampai menatap ke dinding ruangan.Kebanyakkan orang berpendapat demikian,katanya “kalo ke kita deg-degan pas di panggung,mendingan jangan natap ke penonton…” atau ada juga yang mengatakan Anggap saja mereka itu monyet!!”Padahal omongan kayak gitu dalam kenyataanya tidak berpengaruh pada mental….malah bisa saja orang yang sedang berbicara itu tetap panik .. Tapi yang lebih parah lagi bagaimana kalau orang itu benar-benar menganggap penontonnya sebagai monyet,,,mungkin lama-kelamaan dia akan berperilaku sama seperti raja monyet yang sedang berpidato di depan kaumnya…..he…he…he…

5. Jangkauan…... kalau dalam iklan kartu telpon kata jangkauan Identik dengan jauhnya sinyal yang dapat ditempuh,,tapi disini sinyal itu kita samakan dengan “kata-kata dan bahasa” yang kita gunakan saat berpidato!Apakah kata-kata kita bias dijangkau (tersampaikan) dan dimengerti oleh para audien saat kita berbicara….?Karena percuma kita berbicara dengan :

- Bahasa yang liar

- Bahasa yang keren

- Bahasa tingkatan anak kuliahan

- Bahasa arab Faseh

- Bahasa Inggris,dan lain sebagainya…

Kalau apa yang kita omongkan tidak dapat dimengerti oleh mereka...Coba saja pikirkan ;Kita sedang berada di London,,utusan pemerintahan Indonesia untuk menyampaikan ceramah disana…sekali pun kita memakai bahasa Sunda yang menurut orang Bandung merupakan bahasa sehari – hari, tapi tidak akan ada manfaatnya disana,kalau orang London yang katanya pintar-pintar pun tidak mengerti.Kecuali orang – orang bandungnya pada hijrah ke London….

Intinya…berkata –kata itu tidaklah sulit,,juga tidak gampang…Mental yang kuat akan melahirkan pribadi yang kuat dalam menantang setiap keadaan.Tidak ada yang sulit bagi manusia kalau kita berusaha dengan keras….ada pepatah biak mengatakan “Barang siapa yang bersungguh sungguh pasti ia dapat” dan “Cobalah dan perhatikanlah,niscaya kamu akan menjadi orang yang mengetahui”…




Category :

0 Response to "Jamiyatul Khuthoba…Senjata Santri Bicara"

Posting Komentar

Bookmark and Share


Stun Me
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Blog temanku

Blogroll

YM Ane

Tentang Rimat

Foto saya
SMK Multimedia La Tansa, Parakansantri, Lebakgedong, Lebak,Banten, Indonesia
Puji syukur saya curahkan kepada Allah SWT yang karena rahmatNyalah saya bisa bergabung dengan komunitas blogger ini.Saya hanya seorang santri yang mana santri itu sendiri terkenal dengan istilah "kuper" atau kurang pergaulan.Saya pun menyadari bahwasanya saya baru mengenal dengan istilah blogger.Namun saya tidak akan membawa perubahan jika saya tidak menunjukkan bahwa santri itu sendiri ada kemauan untuk berubah.Sesuai sabda rasul : "Barang siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin,beruntunglah ia.Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin,rugilah ia.DanBarang siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin,maka ia dilaknat"...Maka sebab itu,saya ingin membawa perubahan pada diri saya khususnya,dan ikhwan santri lain umumnya.Namun dalam kesempatan kali ini mungkin akan ada banyak kekurangan yang saya miliki.Maka saya berharap ada komentar dari antum antum semua supaya saya bisa lebih baik,karena yang bisa menilai seseorang bukanlah dirinya pribadi,,namun orang orang yang peduli dengan sekitarnya.....

Followers

trafik rank

sekolahku

sekolahku

foto pondok

foto pondok

mas'adulhusain

mas'adulhusain

Nihai Show

Nihai Show

Ibnu Shina

Ibnu Shina

Marching

Marching
Bookmark and Share
Bookmark and Share